SELAMAT DATANG

Jumat, 11 Oktober 2013

SEJARAH QURBAN



Karena sebentar lagi kita umat Islam akan melaksanakan HARI RAYA IDUL ADHA, maka pada kesempatan hari ini saya akan berbagi tentang sejarah Qurban dari Nabi Adam As sampai Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Qurban

Danbagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban),supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telahdirezkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa,karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembirakepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al Hajj: 34).

1.             Qurban Di masa Nabi Adam As.
“Ceritakanlahkepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yangsebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima darisalah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yanglain (Qabil). ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. berkataHabil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orangyang bertakwa”. (Al Maidah: 27).

Allâh memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa, dan mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembarQabil yangbernama Iqlima yang cantik rupa. Pada saat itu Adam dilarang Allâhmengawinkan perempuan kepada saudara laki-lakinya yang kembar. Namun Qabil menolak hal ini, sementaraHabil menerima. Qabil inginkawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa. MakaAdam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban, siapa yang diterimaqurbannya, itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik
Kemudian kedua anak Adam itu berqurban, Habîl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih, matanya bundar dan bertanduk mulus, dan berqurban dengan jiwa yang bersih. Dan Qabil adalah tukang bercocok tanam, Ia berqurban dengan makanan yang jelek, dan niat yang tidak baik. Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannyaQabil. Danqurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanyaqurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya. Danternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannya Habil, sebagai tanda diterima qurbannya. Melihat hal demikian Qabil marah, dan membunuh saudaranya.

2.            Qurban di masa Nabi Idris As.
Disunnahkankepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain; beragamaAllâh, bertauhid, ibadah kepada khaliq, membersihkan jiwa dari siksaakhirat dengan cara beramal shalih di dunia, bersifat Zuhud, adil,puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan, berjihad, berzakat dansebagainya. 
Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya padawaktu-waktu yang tertentu, serta berqurban; di antaranya saat terbenammatahari ke ufuk dan saat melihat hilal. Mereka diperintah berqurbanantara lain dengan al-Bakhûr (dupa atau wangi-wangian), al-Dzabâih (sembelihan), al-Rayyâhîn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya), di antaranya al-Wardu (bunga ros), dan al-hubûb biji-bijian, seperti al-Hinthah (biji gandum), dan juga berqurban dengan al-Fawâkih (buah-buahan), seperti al-‘Inab (buah anggur).

3.            Qurban di masa Nabi Nuh As. 
Sesudahterjadi taufan (banjir) Nûh, Nabi Nûh As membuat tempat yang sengajadan tertentu untuk meletakkan qurban, yang nantinya qurban tersebutsesudah diletakkan di tempat tadi dibakar.

4.            Qurban di masa Nabi Ibrohim As.
Dalamsebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun.Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anakkesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firmanAllah dalam surat Ash-Shaffaat: 102 : “Makaketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha, Ibrahim berkata:Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu.Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu” Ia menjawab: “Hai bapakku,kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau akanmendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. 

Kambing Qibas Dalam mimpinya,Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya NabiIsmail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagidengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya diMina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula.Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkantempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah,syaitan menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yangmembawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar,sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?”Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.  Setibanyadi Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Nabi Ibrahimmelaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu punberubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam suratAsh-Shaffaat ayat 103-107:  
“Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya ataspelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: “HaiIbrohim, “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlahKami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya inibenar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu denganseekor sembelihan yang besar “.

5.            Qurban di masa Nabi Musa As.
Penyembelihanqurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As. Nabi Musa membagi binatangyang disediakan untuk qurban kepada dua bagian, sebagian dilepaskansaja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan.Dan sebagian lagi disembelih.

6.            Qurban Bani Isroil.
Ummatdulu sebelum kita, jika seorang dari mereka berqurban, orang-orangkeluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak. Jikaditerima datang api putih (Baidhâ`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan. Jika qurbannya tidak diterima, api itu tidak muncul. Dan rupa api itu Lâ dukhâna lahâ wa lahâ dawiyun (apiyang tidak berasap dan berbunyi). Dan bila seorang laki-laki darimereka (Bani Isrâ’îl) bershadaqah, jika diterima turun api dari langit,lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan.

7.            Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As.
NabiZakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari BaniIsroil, pada keduanya ada qurban. Dan qurbannya adalah binatang dan Amti’atun  (barang-barang) lalu di bakar api.


8.            Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani         
BangsaYahudi merupakan sebagian dari bani Isrâ’îl. Sementara Bani Isrâ’îladalah keturunan Nabi Ya’qub As. Nabi Ya’kub bergelar, Isrâ’îl. Padabangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian jugapada bangsa Nashrani. Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani,yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yangbertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan menyembelih sapi dankambing jantan yang mulus, tidak cacat. Dengan menghidangkan: tepung,minyak dan susu. Qurban karena adanya ketentraman, sebagai rasa syukurkepada al-Rabb . Qurban pada bangsa Nashrani, antara lain: Persembahan missa seorang Kahinberupa roti dan arak. Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya,roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih.

9.            Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah.
BangsaArab Jahiliyah juga suka berqurban. Qurban mereka dipersembahkan untukberhala-berhala yang mereka sembah. Qurbannya ada binatang yangdisembelih untuk berhala, dan ada binatang yang dilepas bebasberkeliaran, juga untuk berhala.
Cara qurban Arab Jahiliyah,yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban, seperti unta, merekapercikan daging dan darahnya pada al-baet (ka’bah). Arab Jahilijika mereka menyembelih binatang, memercikan darahnya pada permukaanka’bah, dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu. Selain qurban yang disembelih, juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka, yaitu Bahîrah, sâibah, washîlah, hâm.
 *
 Bahîrah,ialah unta betina yang telah beranak lima kali, dibebaskan, tidak bolehdi ganggu. Jika anak yang kelima jantan, mereka sembelih dan bolehdimakan baik oleh laki-laki atau perempuan. Jika Betina dibelahtelinganya, dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki, tidakboleh oleh wanita. Jika betina itu mati, halal, baik bagi laki-lakiatau wanita.

*
 Sâibah,yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakainazar pada Thaugut-thaugut mereka. Orang Arab Jahiliyyah jika merekasakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi, mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban.  
*
 
Washîlah, ialahdomba betina jika melahirkan betina, mereka makan. Jika lahir jantandipersembahkan buat Tuhan mereka. Jika kembar, mereka tidak menyembelihyang jantan karena buat Tuhan mereka.

Hâmialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali, tidak boleh diganggu-gugat lagi, untuk Tuhan mereka.

Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga:
1.Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja. Sembelihan untukmaksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya saja, dan mereka berikankepada 
Kahin (dukun).
2. Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada 
kahin (dukun).
3. Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan.
10.          Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW).
100 Ekor pengganti qurban Ayah Nabi. Padawaktu Ayah Nabi, Abdullah bin Abdul Muthalib, belum dilahirkan. AbdulMuthalib pernah bernazar kepada berhalanya, bahwa jika anaknyalaki-laki sudah ada sepuluh orang , maka salah seorang dari mereka akandijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Ka’bah yang biasa dipuja oleh bangsawan Quraisy. Oleh sebab itu, setelah istri AbdulMuthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluhorang.
 
Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil, yang ia tidak mengerti maknanya, yaitu, Ihfir Thayyibah!, lalu pada malam kedua bermimpi lagi, Ihfir Barrah!, berikutnya bermimpi, Ihfir Madhmûnah! dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu, Ihfir Zamzam!. Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu.
Sebelumpelaksanaan qurban itu, Abdul Muthalib mengumpulkan semua anaklaki-lakinya dan mengadakan undian. Pada saat itu undian telah jatuhpada diri Abdullah. Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda,yang paling bagus rupanya, dan yang paling dicintainya. Tetapi apaboleh buat, undian jatuh kepadanya, dan Abdullah menurut saja apa yangmenjadi kehendak ayahnya. Seketika tersiar kabar di seluruh kotaMekkah, bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang palingmuda. Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya.Hingga mereka mendatangi seorang al-‘Arâfat yaitu kahin diYatsrib. Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antaraAbdullah dengan unta. Bila keluar unta, maka sembelih unta. Jika yangkeluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta.Lalu mereka kembali ke Makkah, dan melakukan undian antara Abdullahdengan 10 ekor unta. Undian pertama keluar Abdullah, lalu digantidengan 10 ekor unta. Hal ini berulang sampai undian yang kesembilanyang keluar Abdullah, baru yang kesepuluh keluar unta. Maka AbdulMuthalib mengganti Abdullah  dengan 100 ekor unta untuk berqurban. Dandengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya. Dengan adanya peristiwa itu. Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabda,‘Aku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih “Ibnu Dzabihain”.”
11.           Qurban Nabi Muhammad SAW.
NabiMuhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelahsolat Iedul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor di sembelihdengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra.

 “Dantelah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’arAllah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlaholehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dantelah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlahsebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang adapadanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. DemikianlahKami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamubersyukur.” (Al Hajj:36).

Ayat ini menjelaskan binatangyang dijadikan qurban, tujuan qurban, cara menyembelih hewan qurban,kapan memakan daging qurban, siapa yang dapat memakan daging qurban.Binatang qurban, yaitu 
al-Budnu, dalam bahasa ialah nama yangkhusus bagi unta. Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat untadalam hukumnya karena Nabi Saw berkata,
 “Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu.”
WaAllhu A’lam bi showab.
Untuk selengkapnya silahkan kunjungi: http://www.segerabangkit.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar