Karena sebentar lagi kita umat Islam akan melaksanakan HARI RAYA IDUL ADHA, maka pada kesempatan hari ini saya akan berbagi tentang sejarah Qurban
dari Nabi Adam As sampai Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Qurban
Danbagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan
penyembelihan (qurban),supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telahdirezkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang
Maha Esa,karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar
gembirakepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al Hajj: 34).
“Ceritakanlahkepada
mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yangsebenarnya, ketika
keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima darisalah seorang dari mereka
berdua (Habil) dan tidak diterima dari yanglain (Qabil). ia berkata (Qabil):
“Aku pasti membunuhmu!”. berkataHabil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima
(qurban) dari orang-orangyang bertakwa”. (Al Maidah: 27).
Allâh
memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara
perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa, dan
mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembarQabil yangbernama
Iqlima yang cantik rupa. Pada saat itu Adam dilarang Allâhmengawinkan perempuan
kepada saudara laki-lakinya yang kembar. Namun Qabil menolak hal ini,
sementaraHabil menerima. Qabil inginkawin dengan saudara perempuan kembarnya
sendiri yang cantik rupa. MakaAdam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban,
siapa yang diterimaqurbannya, itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan
kembar Qabil yang cantik
Kemudian
kedua anak Adam itu berqurban, Habîl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing
Qibas yang berwarna putih, matanya bundar dan bertanduk mulus, dan
berqurban dengan jiwa yang bersih. Dan Qabil adalah tukang
bercocok tanam, Ia berqurban dengan makanan yang jelek, dan niat yang tidak
baik. Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannyaQabil. Danqurban-qurban
itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanyaqurban itu ialah
dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya. Danternyata api
menyambar Kambing Qibas qurbannya Habil, sebagai tanda diterima qurbannya. Melihat hal
demikian Qabil marah, dan membunuh saudaranya.
2.
Qurban di masa Nabi Idris As.
Disunnahkankepada
kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain; beragamaAllâh, bertauhid,
ibadah kepada khaliq, membersihkan jiwa dari siksaakhirat dengan cara beramal
shalih di dunia, bersifat Zuhud, adil,puasa pada hari yang ditentukan pada tiap
bulan, berjihad, berzakat dansebagainya.
Dan
bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya padawaktu-waktu yang tertentu, serta
berqurban; di antaranya saat terbenammatahari ke ufuk dan saat melihat hilal.
Mereka diperintah berqurbanantara lain dengan al-Bakhûr (dupa atau wangi-wangian), al-Dzabâih (sembelihan), al-Rayyâhîn (tumbuhan-tumbuhan yang harum
baunya), di antaranya al-Wardu (bunga
ros), dan al-hubûb biji-bijian, seperti al-Hinthah (biji gandum), dan juga berqurban dengan al-Fawâkih (buah-buahan), seperti al-‘Inab (buah anggur).
3.
Qurban di masa Nabi
Nuh As.
Sesudahterjadi
taufan (banjir) Nûh, Nabi Nûh As membuat tempat yang sengajadan tertentu untuk
meletakkan qurban, yang nantinya qurban tersebutsesudah diletakkan di tempat
tadi dibakar.
4.
Qurban di masa Nabi
Ibrohim As.
Dalamsebuah riwayat diceritakan bahwa usia
Ismail sekitar 6 atau 7 tahun.Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail
senantiasa menjadi anakkesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya,
sebagaimana firmanAllah dalam surat Ash-Shaffaat: 102 :
“Makaketika sampai (pada usia sanggup atau
cukup) berusaha, Ibrahim berkata:Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur
bahwa aku menyembelihmu.Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu” Ia menjawab:
“Hai bapakku,kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau
akanmendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Kambing Qibas Dalam mimpinya,Ibrahim
mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya NabiIsmail. Ketika
sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagidengan mimpi yang sama.
Demikian juga ketika di Arafah, malamnya diMina, Ibrahim bermimpi lagi dengan
mimpi yang tidak berbeda pula.Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail,
berjalan meninggalkantempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan
meninggalkan rumah,syaitan menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar
suamimu yangmembawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti
Hajar,sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan
anakku?”Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.
Setibanyadi Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Nabi
Ibrahimmelaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu
punberubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam suratAsh-Shaffaat
ayat 103-107:
“Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya ataspelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: “HaiIbrohim, “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlahKami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya inibenar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu denganseekor sembelihan yang besar “.
“Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya ataspelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: “HaiIbrohim, “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlahKami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya inibenar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu denganseekor sembelihan yang besar “.
5.
Qurban di masa Nabi
Musa As.
Penyembelihanqurban berlaku hingga zaman
Nabi Musa As. Nabi Musa membagi binatangyang disediakan untuk qurban kepada dua
bagian, sebagian dilepaskansaja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda
yang diperlukan.Dan sebagian lagi disembelih.
6.
Qurban Bani Isroil.
Ummatdulu sebelum kita, jika seorang dari
mereka berqurban, orang-orangkeluar menyaksikan apakah qurban mereka itu
diterima atau tidak. Jikaditerima datang api putih (Baidhâ`u) dari
langit membakar apa yang diqurbankan. Jika qurbannya tidak diterima, api itu
tidak muncul. Dan rupa api itu Lâ dukhâna lahâ wa lahâ dawiyun (apiyang tidak berasap dan berbunyi). Dan bila seorang laki-laki
darimereka (Bani Isrâ’îl) bershadaqah, jika diterima turun api dari langit,lalu
membakar apa yang mereka sodaqohkan.
7.
Qurban di masa Nabi
zakaria As dan Nabi Yahya As.
NabiZakaria As dan Nabi Yahya As adalah di
antara nabi dan rosul dari BaniIsroil, pada keduanya ada qurban. Dan qurbannya
adalah binatang dan Amti’atun (barang-barang) lalu di bakar api.
8.
Qurban Pada Bangsa
Yahudi dan Nashrani
BangsaYahudi
merupakan sebagian dari bani Isrâ’îl. Sementara Bani Isrâ’îladalah keturunan
Nabi Ya’qub As. Nabi Ya’kub bergelar, Isrâ’îl. Padabangsa Yahudi terdapat qurban
yang biasa mereka lakukan demikian jugapada bangsa Nashrani. Qurban pada bangsa
Yahudi dan bangsa Nashrani,yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai
sesaji yangbertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan menyembelih sapi
dankambing jantan yang mulus, tidak cacat. Dengan menghidangkan: tepung,minyak
dan susu. Qurban karena adanya ketentraman, sebagai rasa syukurkepada al-Rabb . Qurban pada bangsa Nashrani,
antara lain: Persembahan missa seorang Kahinberupa roti dan arak. Yang menurut keyakinan pada mereka
hakekatnya,roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih.
9.
Qurban Pada Bangsa
Arab Jahilliyah.
BangsaArab Jahiliyah juga suka berqurban.
Qurban mereka dipersembahkan untukberhala-berhala yang mereka sembah. Qurbannya
ada binatang yangdisembelih untuk berhala, dan ada binatang yang dilepas
bebasberkeliaran, juga untuk berhala.
Cara qurban Arab Jahiliyah,yaitu mereka
jika menyembelih binatang qurban, seperti unta, merekapercikan daging dan
darahnya pada al-baet (ka’bah). Arab Jahilijika mereka menyembelih binatang,
memercikan darahnya pada permukaanka’bah, dan memotong-motong dagingnya lalu
mereka simpan di atas batu. Selain qurban yang disembelih, juga ada qurban
Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka, yaitu Bahîrah, sâibah,
washîlah, hâm.
* Bahîrah,ialah unta betina yang telah beranak lima kali, dibebaskan, tidak bolehdi ganggu. Jika anak yang kelima jantan, mereka sembelih dan bolehdimakan baik oleh laki-laki atau perempuan. Jika Betina dibelahtelinganya, dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki, tidakboleh oleh wanita. Jika betina itu mati, halal, baik bagi laki-lakiatau wanita.
* Sâibah,yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakainazar pada Thaugut-thaugut mereka. Orang Arab Jahiliyyah jika merekasakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi, mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban.
* Washîlah, ialahdomba betina jika melahirkan betina, mereka makan. Jika lahir jantandipersembahkan buat Tuhan mereka. Jika kembar, mereka tidak menyembelihyang jantan karena buat Tuhan mereka.
* Hâm, ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali, tidak boleh diganggu-gugat lagi, untuk Tuhan mereka.
Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga:
1.Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja. Sembelihan untukmaksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya saja, dan mereka berikankepada Kahin (dukun).
2. Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun).
3. Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan.
* Bahîrah,ialah unta betina yang telah beranak lima kali, dibebaskan, tidak bolehdi ganggu. Jika anak yang kelima jantan, mereka sembelih dan bolehdimakan baik oleh laki-laki atau perempuan. Jika Betina dibelahtelinganya, dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki, tidakboleh oleh wanita. Jika betina itu mati, halal, baik bagi laki-lakiatau wanita.
* Sâibah,yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakainazar pada Thaugut-thaugut mereka. Orang Arab Jahiliyyah jika merekasakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi, mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban.
* Washîlah, ialahdomba betina jika melahirkan betina, mereka makan. Jika lahir jantandipersembahkan buat Tuhan mereka. Jika kembar, mereka tidak menyembelihyang jantan karena buat Tuhan mereka.
* Hâm, ialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali, tidak boleh diganggu-gugat lagi, untuk Tuhan mereka.
Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga:
1.Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja. Sembelihan untukmaksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya saja, dan mereka berikankepada Kahin (dukun).
2. Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun).
3. Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan.
10.
Qurban Abdul Muthalib
(Kakek Nabi SAW).
100 Ekor pengganti qurban Ayah
Nabi. Padawaktu Ayah Nabi, Abdullah bin Abdul Muthalib, belum
dilahirkan. AbdulMuthalib pernah bernazar kepada berhalanya, bahwa jika
anaknyalaki-laki sudah ada sepuluh orang , maka salah seorang dari mereka
akandijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Ka’bah yang biasa dipuja
oleh bangsawan Quraisy. Oleh sebab itu, setelah istri AbdulMuthalib melahirkan
anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluhorang.
Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil, yang ia tidak mengerti maknanya, yaitu, Ihfir Thayyibah!, lalu pada malam kedua bermimpi lagi, Ihfir Barrah!, berikutnya bermimpi, Ihfir Madhmûnah! dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu, Ihfir Zamzam!. Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu.
Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil, yang ia tidak mengerti maknanya, yaitu, Ihfir Thayyibah!, lalu pada malam kedua bermimpi lagi, Ihfir Barrah!, berikutnya bermimpi, Ihfir Madhmûnah! dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu, Ihfir Zamzam!. Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu.
Sebelumpelaksanaan qurban itu, Abdul
Muthalib mengumpulkan semua anaklaki-lakinya dan mengadakan undian. Pada saat
itu undian telah jatuhpada diri Abdullah. Padahal Abdullah itu seorang anak
yang paling muda,yang paling bagus rupanya, dan yang paling dicintainya. Tetapi
apaboleh buat, undian jatuh kepadanya, dan Abdullah menurut saja apa
yangmenjadi kehendak ayahnya. Seketika tersiar kabar di seluruh kotaMekkah,
bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang palingmuda. Namun
ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya.Hingga mereka
mendatangi seorang al-‘Arâfat yaitu kahin diYatsrib. Kahin
Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antaraAbdullah dengan unta. Bila
keluar unta, maka sembelih unta. Jika yangkeluar Abdullah maka setiap kali
keluar diganti dengan 10 ekor unta.Lalu mereka kembali ke Makkah, dan melakukan
undian antara Abdullahdengan 10 ekor unta. Undian pertama keluar Abdullah, lalu
digantidengan 10 ekor unta. Hal ini berulang sampai undian yang kesembilanyang
keluar Abdullah, baru yang kesepuluh keluar unta. Maka AbdulMuthalib mengganti
Abdullah dengan 100 ekor unta untuk berqurban. Dandengan demikian
Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya. Dengan adanya peristiwa
itu. Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah
bersabda,‘Aku anak laki-laki dari dua orang yang di
sembelih “Ibnu Dzabihain”.”
11.
Qurban Nabi Muhammad
SAW.
NabiMuhammad SAW melakukan qurban pada
waktu Haji Wada di Mina setelahsolat Iedul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor
unta, 70 ekor di sembelihdengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh
Sayyidina Ali Ra.
“Dantelah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’arAllah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlaholehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dantelah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlahsebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang adapadanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. DemikianlahKami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamubersyukur.” (Al Hajj:36).
Ayat ini menjelaskan binatangyang dijadikan qurban, tujuan qurban, cara menyembelih hewan qurban,kapan memakan daging qurban, siapa yang dapat memakan daging qurban.Binatang qurban, yaitu al-Budnu, dalam bahasa ialah nama yangkhusus bagi unta. Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat untadalam hukumnya karena Nabi Saw berkata, “Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu.”
WaAllhu A’lam bi showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar